Berminggu-minggu terlalu istimewa untuk dilewatkan, namun terlalu menyakitkan untuk ku kenang seorang diri. awal pertemanan yang terasa begitu special bagiku, ternyata membuat saya jatuh terlalu akit pada akhirnya. tawa yang selalu mewarnai pertemuan kita ternyata tergantikan oleh air mata saat perpisahan kita. rasa senang setiap kali akan bertemu denganmu tergantikan denga rasa rindu yang menyakitkan setiap mengingatmu. sampai kapan aku harus menderita dengan terperangkap pada rasa rindu ini seorang diri? tanpa bisa membebaskan diri, selalu terpuruk dalam perasaan yang aku sendiri tidak dapat mencegahnya. perasaan yang terlalu naif untuk diakui namun terlalu suci untuk diingkari. perasaan yang mungkin menyiksaku namun mengiburmu. perasaan yang melukaiku namun membuatmu berbunga-bunga. perasaan yang menguras air mataku namun membuatmu tertawa terbahak-bahak. terlalu bodohkah aku sehingga tidak dapat melihat dengan jelas bahwa kenangan-kenangan yang singkat namun sangan berarti bagiku ternyata tak berarti apa-apa bagimu? ternyata memang hanya salam rindu yang akan setia menemaniku pada akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar