waktu itu hidupku terlalu hampa. dimana aku harus dipaksa untuk menerima kodratku sebagai anak tunggal yang harus menerima keinginan orang tuaku untuk tidak jauh dari mereka dan melepaskan mimpi-mimpiku demi dua orang yang sangat ku cintai ini. kehampaan itu terasa sangat menyakitkan ketika aku diperhadapkan oleh kenyataan bahwa aku harus berpisah dengan teman-teman yang sangat ku cintai, bahkan seperti saudara. terrnyata Tuhan belum puas memberikanku ujian, seakan Tuhan belum yakin dengan keteguhan hatiku pada-Nya. Nenekku, perempuan tangguh yang menjadi perempuan yang paling ku cintai, bahkan mungkin seperti Ibuku sendiri, diambil oleh-Nya. Rasa sakit yang mendalam itu hampir membuatku tak mampu berdiri dengan kedua kakiku sendiri. hingga tanpa ku sadari kau datang menghapuskan segala luka, membalut segala duka dengan tawa keceriaan. tanpa ku sadari, seiring berjalannya waktu, tawa keceriaan yang kau berikan juga dapat membuka pintu hatiku, bahkan hingga pintu terdalam. tanpa ku sadari, kau telah berada di tempat yang paling special di hatiku. hingga tiba pada akhirnya, dimana ada pertemuan maka pasti ada perpisahan. ternyata tawa bahagia yang kau berikan sepanjang pertemuan kita, pada akhirnya tergantikan dengan derai air mata saat kau melangkah pergi meninggalkanku disaksikan oleh bisunya malam. rasa sakit yang tak tertahankan kembali melanda diriku. dan semuanya terjadi kembali diluar keinginanku, seseorang yang dulu hadir, dan ki kira sebagai pencerahan hati dari Tuhan, ternyata tidak lebi dari sebuah ujian berat lagi dari-Nya. ujian menahan rasa rindu yang dibatasi dan dihalangi oleh lautan yang luas, dan aku harus menanggungnya seorang diri. hanya ditemani langit kelam yang menertawai kebodohanku dari atas sana. ternyata aku telah terperangkap dalam hutan keperihan perasaanku sendiri, tanpa bisa menemukan jalan keluar. menderita seorang diri, dan hanya bisa berharap semoga langit malam dapat menyampaikan rasa sayang dan rinduku padamu, walau aku tahu pekatnya langit malam itu bisu, seperti hatiku yang sudah dibisukan oleh rasa rindu untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar